Dasar2 Komunikasi
& Presentasi lisan
Pengertian Komunikasi
proses penyampaian suatu pernyataan yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan
sosial
komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang
yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan
Fungsi Komunikasi
- untuk transfer
pengetahuan dari pengirim kepada penerima (receiver) (misal: dosen dengan mahasiswa)
- Memotivasi orang lain untuk melakukan suatu tindakan atau
pekerjaan tertentu. (pidato, wejangan, dll)
- Mengontrol
tindakan seseorang. (hubungan atasan-bawahan).
- Mengekspresikan
perasaan dan emosi
Kendala Komunikasi :
1. Struktur komunikasi yang
buruk(perbedaan bahasa, sosial, budaya)
2. Penggunaan media yang salah
3. Pesan yang campur aduk(terlalu banyak)
4. Keliru dalam memahami audience
5. Penyampaian yang lemah (tidak fokus, kurang percaya diri)
6. Lingkungan yang mengganggu
Gangguan lingkungan:
- Banyak audience yang mengobrol
- Suara dari luar ruangan, dari jalanan
- Suara dari ruangan sebelah
- Bunyi handphone
- Sesi
bicara yang terlalu menegangkan
- Pikiran audience yang melanglang buana (lihat mata mereka)
- Slide (atau isinya) terlalu kecil atau layarnya terlalu jauh
- Terlalu banyak daya tarik dari luar ruangan (pintu yang terbuka atau jendela
yang tembus pandang)
- AC
ruangan terlalu dingin atau bahkan tidak menyala
Kurang percaya diri :
~ Sulit menerima realita diri (terlebih menerima
kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri –
namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik ~
~ Pesimis, mudah
menilai segala sesuatu dari sisi negatif
~ Takut gagal,
sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk
berhasil
~ Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)
~ Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang
terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu
~ Mempunyai external locus of control (mudah
menyerah pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan
serta bantuan orang lain)
Ciri kepercayaan diri tinggi :
~ Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga
tidak membutuhkan pujian/rasa hormat orang lain
~ Berani menerima dan menghadapi penolakan orang
lain – berani menjadi diri sendiri
~ Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
~ Memiliki internal locus of control
(memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan
tidak mudah menyerah serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
~ Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri
sendiri, orang lain
dan situasi di luar dirinya
~ Memiliki harapan yang realistik terhadap diri
sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat
sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.